BAB 2
Subsistem Input Agribisnis
Rolando T. Dy
Pengenalan
Sistem agribisnis dapat di bagi ke dalam empat subsistem: 1) subsistem input, 2) subsistem produksi, 3) subsistem proses, dan 4) subsistem pemasaran. Ini adalah suatu rangkaian umum dari suatu rantai nilai. Rantai nilai bersangkut paut dengan rentetan perubahan – perubahan. Subsistem merupakan suatu interaktif, tapi mereka harus selalu bisa dipasarkan. Harus selalu menjadi sistem umpan balik yang sama dengan proses pengolahan. Contohnya antara lain adalah :
· Jika pilihan pasar berubah, subsistem lain harus menanggapi dengan tepat.
· Jika hasil produksi tidak efisien, harus ada analisa dalam dari suatu input dan subsistem produksi.
· Jika suplai bahan mentah yang akan di proses tidak cukup, subsistem produksi harus dialamatkan.
Di bawah area persaingan global, seluruh rantai nilai harus berkompetisi. De Leon (1980) berpendapat bahwa semua sistem harga harus berkompetisi, tidak hanya suatu bagian dari itu saja. Bacani (1995) menemukan dalam suatu pembelajaran bahwa dari pemilihan buah – buahan dan sayur – sayuran ini bisa sangat berkompetensi pada tingkatan pertanian, tapi bukan pada hak tingkatan konsumen menuju harga transportasi dan distribusi.
Kunci Konsep
Input merupakan faktor – faktor penting dalam hasil produksi pertanian, secara nyata, dan kompetisi produk/industri, secara umum. Efisiensi dari perubahan suatu input akan menentukan kesatuan harga dan kualitas produk. Pertimbangan besarnya antara lain adalah : 1) kuantitas input, 2) kualitas input, 3) ketepatan waktu dan efektifitas aplikasi, 4) harga input, dan 5) kombinasi dari variasi input.
gambar 8. Sistem Agribisnis
Gambar 9. Faktor – faktor yang menentukan efisiensi input.
Kuantitas Input. Dalam suatu pabrik, datangnya suatu perjanjian berjalan dengan lambat atau di sebut ” kesatuan produktif langsung,” kuantitas optimal suatu input di butuhkan untuk memproduksi suatu produk. Terlalu sedikit akan mempengaruhi tidak hanya hasil atau efisiensi, tapi juga kualitas produk. Terlalu banyak akan membawa harga – harga yang tak ada gunanya. Untuk kesatuan produktif langsung seperti tumbuh – tumbuhan dan hewan – hewan, tingkatan input harus diukur sesuai keperluan spesifiknya untuk mengoptimalkan pertumbuhan sebaik dengan kepenuhan lingkungan.
Kualitas Input. Kualitas input berdampak pada produktivitas atau efisiensi. Kualitas input yang rendah akan menunjukkan pertumbuhan yang lambat, kualitas produk rendah, dan ketetapan tinggi yang mematikan. Contohnya, kualitas makanan sudah pasti akan juga memiliki bobot rendah atau rasio konversi makanan tingkat rendah untuk para hewan.
Aplikasi Ketepatan Waktu. Tanaman dan hewan – hewan memiliki siklus pertumbuhan. Ada beberapa syarat spesifikasi input dalam setiap siklusnya. Kegagalan observasi ini akan mengambil alih kepengaruhan produktivitas, kualitas produk, dan harga produk. Kelambatan dalam aplikasi akan mengurangi efektivitas itu sendiri, atau dapat membuat keseluruhannya tak bermanfaat.
Input Harga. Pemilihan input mempengaruhi profibilitas pertanian. Ada beberapa input – input yang dapat “dicita – citakan” untuk produktivitas dan kriteria kualitas. Tetapi, pemakaiannya mungkin tidak bisa dijadikan harga efektif. Harga tinggi dari input bisa mengurangi keuntungan pertanian.
Kombinasi dari berbagai Input. Kombinasi yang tepat dari penggunaan input dan ketepatan aplikasi adalah suatu pertimbangan penting dalam mencapai pertumbuhan dan kualitas tumbuhan dan hewan. Hal ini merupakan aturan mula – mula dari pengelolah atau pengusaha.
Subsistem input melibatkan suplai dari berbagai kombinasi input dari suatu produksi pertanian. Melibatkan banyak produk dan perusahaan. Sistem pengirimannya hampir sama dengan sistem produksi dagang lainnya, pemasaran, dan distribusi. Ada bayak pemeran dalam rantai suplai. Input – input di produksi dari campuran input – input lainnya. Produk – produk yang diselesaikan merupakan salah satu paket (misalnya pupuk) atau sistem pemeliharaan yang baik. Beberapa input – input memerlukan pemeliharaan khusus karena barang – barangnya yang tak tahan lama atau mungkin racun.
Negara – negara berkembang hampir selalu tidak mencukupi dalam banyak input pertanian. Banyak input atau bahan – bahannya merupakan hasil impor. Input di impor sebagai penyelesaian produk atau kemasan lokal. Beberapa perusahaan atau pemakai terakhir mencampurkan bahan impor dengan bahan lokal. Niscaya, suplai dan harga dari pengaruh penukaran asing yang tersedia dan harga – harga input. Karena faktor ini, ada suatu kesempatan untuk penyelidikan dan pembangunan untuk produksi input dari bahan lokal yang tersedia.
Skenario Subsistem Input Negara Filipina
Di bagian selanjutnya akan dibahas spesifik subsistem input ke dalam tiga grup produk : tanaman, peternakan, dan perunggasan. Hal itu tidak akan di diskusikan dengan teknik subjek yang tinggi, yang mencakup literatur lainnya.
Tanaman
Tanaman merupakan “ lahan – intensif “ suatu produk pertanian. Di beberapa negara, para petani menambah produksi mereka dengan menambahkan area lahan pertaniannya. Hal ini tidak berguna lagi hari ini. Dalam dekade lalu, peningkatan hectarage telah menyumbang kurang dari seperlima dari pertumbuhan produksi di negara – negara berkembang (Bank Dunia, 1982). Lahan baru merupakan sumber penting pertumbuhan, tetapi perannya di masa depan terbatas di beberapa negara. Suatu alternatif untuk menggunakan lahan yang ada lebih efisien, dan upaya untuk melakukannya sebagian besar telah sukses. Keuntungan produktivitas telah di capai terutama oleh meningkatkan ketersediaan dan kehandalan irigasi dan meningkatkan penggunaan pupuk dan benih baru ( Bank Dunia, 1982).
Produksi tanaman di Filipina menyumbang sekitar 54 persen dari jumlah produksi pertanian negara pada tahun 1997. Nilai produksi tanaman mencapai sekitar P268 milyar pada tahun 1997 di farmgate. Ada hampir 10 juta hektar tanah yang ditanam untuk tanaman dari seluas 30 juta hektar ditujukan untuk pertanian. Tanaman utama sendiri ( seperti padi, jagung, kelapa) menempati sekitar 90 persen dari total tanah pertanian. Paling tidak 9 persen darii orang – orang yang dipekerjakan dalam pertanian untuk tanaman pertanian, mempekerjakan rata – rata satu orang per hektar. Tanaman segar dan di peroses itu sendiri menyumbang sebagian besar nilai ekspor sebanyak US$ 2 milyar tahunan.
Menurut periode persiapan, tanama dapat di kategorikan sebagai tanaman tahunan dan tanaman musiman ( tabel 1). Tanaman tahunan di panen dalam satu tahun setelah penanaman. Padi dan jagung adalah tanaman tahunan dominan di Filipina. Sekitar setengah dari tanah pertanian di negara itu paling utama di tanami tanaman tahunan. Tanaman tahan musiman memiliki periode persiapan dan menghasilkan beberapa tuaian atas kehidupan ekonominya. Kelapa, tanaman tahan lama yang besar, menempati sekitar 30 persen dari tanah pertanian. Gula bisa dikatakan sebagai tanaman tahunan atau tanaman musiman. Tergantung pada ekonomi, tebu menghasilkan satu hasil tanaman dan tanaman ratoon kemudian.
Tabel 1. Contoh tanaman tahunan dan tanaman musiman di negara Filipina.
Tanaman dapat dibedakan dari ternak, unggas, dan budidaya ddari segi kebutuhan tanahnya. Tanaman pertanian sensitif terhadap berbagai jenis lahan, misalnya tanah, medan, curah hujan, kelembapan, dan durasi sinar matahari. Rencana bisnis yang bijaksana harus memberikan pertimbangan cermat untuk kondisi iklim pertanian. Analisis tanah, misalnya, merupakan hal penting dalam menentukan campuran dan jumlah pupuk yang diperlukan.
Input besar produksi tanaman antara lain adalah
· Bibit dan bahan tanaman
· Pupuk
· Produk perlindungan tanaman
· Mesin dan perlengkapan pertanian
· Pembangunan dan struktur
· Irigasi
Terjemahan Inggris ke Bahasa Indonesia
Benih dan bahan tanam
Pemilihan benih atau bahan tanam merupakan langkah pertama penting dalam produksi tanaman. Seleksinya harus didasarkan pada permintaan pasar untuk produk serta kualitasnya. Rendahnya produktivitas tanaman di Filipina dapat dikaitkan, di bagian, untuk biji berkualitas rendah atau bahan tanam.
Benih. Jumlah benih yang digunakan per hektar akan tergantung pada rekomendasi teknis dari para ahli dan / atau pemasok. Hal ini juga akan tergantung pada kualitas benih dan jenis teknologi yang digunakan. Bibit kurang berkualitas dan memimpin manajemen yang buruk dengan tingkat perkecambahan rendah serta kualitas produk yang buruk. Sebagai contoh, 25 kg berkualitas baik benih padi mungkin cukup untuk tanam unggulan dari pembibitan. Namun, mungkin tidak memadai dalam penyemaian langsung atau penyiaran. Dalam kasus jagung, benih kebutuhan normal per hektar, paling banyak, 20 kg, tetapi ini juga akan tergantung pada kerapatan tanam. Menurut para ahli, penggunaan benih yang baik dapat meningkatkan hasil pertanian sebanyak 10 persen di bawah teknologi tertentu.
figur 10. Subsistem input tanaman
Bahan Tanam. Jumlah bahan tanam yang digunakan adalah terutama ditentukan oleh kerapatan tanam. Rendahnya kualitas bahan tanam akan mengakibatkan moralitas yang relatif tinggi dan kualitas produk yang buruk. Menurut para ahli, kepadatan tanaman yang lebih tinggi biasanya akan menghasilkan produksi yang lebih tinggi. Namun, hasil per unit pembangkit akan lebih rendah. Misalnya, cara tradisional mangga ditanam 10m x 10m oor 100 pohon per hektar. Dengan mengurangi jarak pohon untuk 8m x 8m, kepadatan meningkat ke beberapa 156 pohon per hektar, atau meningkat 56 persen. Sedangkan yang kedua akan menghasilkan produksi yang lebih tinggi per hektar, mungkin ada sedikit buah-buahan di bawah tingkat manajemen yang sama. Selain itu, akan ada sedikit ruang untuk intecropping selama periode pembuahan mangga.
Pemilihan bahan tanam tanaman tahunan adalah penting karena memiliki implikasi jangka panjang. Setelah sejumlah besar investasi selama periode ketidakmatangan pertumbuhannya, tanaman ini diharapkan telah bertahun-tahun hidup dengan produktif. Tetapi jika bahan tanam tidak diseleksi dengan baik. Petani akan terjebak dengan kualitas yang buruk atau non-produk dipasarkan. Sebuah anekdot klasik adalah bahwa seorang petani mangga yang berpikir ia membeli "kerbau" dijual berbagai hanya untuk mengetahui enam tahun kemudian bahwa itu adalah variasi "pico" yang kurang berharga.
Sistem suplai benih di Filipina umumnya terbelakang. Rantai pasokan bisa bervariasi sesuai dengan tanaman.
Ada beberapa pemasok benih didirikan di Filipina, terutama di jagung dan sayuran. Beberapa pemain kunci utama ditunjukkan dalam tabel 2.
Banyak dari perusahaan benih yang tercantum dalam tabel 2 adalah anggota Asosiasi Industri Benih Filipina (psia). Sehubungan dengan produk lain, mayoritas diproduksi oleh produsen kecil.
Sehubungan dengan bahan tanam, sistem pasokan dicampur dan sangat bervariasi. Petani kecil dan menengah umumnya menanam sesuai sumber bahan mereka, yang dapat disertifikasi atau tidak, dari pertanian mereka sendiri atau pembibitan. Perusahaan-perusahaan besar telah mengembangkan sumber-sumber internal mereka. Perkebunan nanas seperti Dole dan Del Monte memproduksi bahan tanam mereka sendiri, terutama dari penanaman yang sudah ada. Perkebunan pisang Cavendish memiliki laboratorium kultur jaringan dan kebun pembibitannya. Di sisi lain, pertanian kelapa sawit merupakan sumber bahan tanam atau bibit dari luar negeri.
Sehubungan dengan kopi, banyak dari penanaman varietas baru dari robusta yang dikembangkan oleh Program Bantuan Teknis Nestle.
Tabel 2. Pemilihan produsen/pengimpor di Filipina
Tanaman
|
Perusahaan/institusi
|
Sayur – sayuran
Jagung hibrida
|
East West Seeds Company B.M. Domingo and Sons Philippines Kaneko Corp.
Allied Botanical Corp.
Harrverson Enterprises
Ramgo International Corp.
Crop King Chemical, Inc.
Harbest Agribusiness Corp
Pioneer Hybrid Agricultural Tech.
Ayata Agricultural Devt Corp.
Cargill Seeds
Corn World
Asian Hybrid
Bioseed
UPLB Institute of Plant Breeding
|
sumber : buku tahunan Food and agribusiness, 1997, UA&P.
Terakhir waktu penanaman durian dari berbagai sumber, yaitu: mendirikan peternakan dan pembibitan. Universitas Southern Mindanao, dan sumber lainnya. Hal yang sama dapat dikatakan seperti mangga, rambutan, dan karet. Bahan tanam yang baik (misalnya, kakao, durian, rambutan) dibawa oleh sektor swasta dari luar negeri.
Pupuk
Pupuk sangat penting untuk pertumbuhan tanaman. Pupuk menyediakan nutrisi yang dibutuhkan mencapai kuantitas produksi dan kualitas produk tanaman. Rendahnya penggunaan pupuk merupakan faktor-faktor utama bagi produktivitas pertanian umumnya di Filipina rendah. Faktor penting lainnya adalah konten organik rendah tanah tahun berikutnya banyak aplikasi pupuk kimia dan pengetahuan memadai tentang pentingnya unsur mikro.
Pemasaran pupuk cukup didirikan di Filipina dan ada peraturan pemerintah relatif sedikit. Bea impor yang rendah yaitu sekitar tiga persen. Pasar pupuk sangat kompetitif. Ada banyak pesaing.
Pemasok pupuk kimia dapat dikategorikan sebagai importir dan / atau manufaktur. Distribusi pupuk dapat dikategorikan di bawah pengaturan-grosir pemasok-peritel tradisional dan / atau penjualan langsung ke pengguna skala besar seperti perkebunan besar.
Sebagian besar pasokan pupuk dan bahan-bahan masih impor. Pada tahun 1996, produksi lokal sebesar 1,6 juta ton (tabel 3), sedangkan impor tercatat sebesar 1,2 juta ton dan senilai US $ 221.400.000. Pupuk nitrogen terdiri sebagian besar (70%) dari impor, diikuti oleh pupuk potasik (21%). Produksi lokal terutama pupuk lengkap (57%) dan pupuk fosfat (30%).
Tabel 3. Penggolongan produksi pupuk, 1996-1997.
Penggolongan/kelas
|
Volume (‘000 ton)
|
|
|
1996
|
1997*
|
21-0-0
16-20-0
18-46-0
0-18-0
17-0-17
14-14-14
16-16-18
6-9-5
0-0-52
|
185,6
324,8
150,5
14,2
4,2
497,5
416,9
3,1
9,0
|
158,0
219,1
79,8
2,8
371,9
252,4
7,7
|
Total
|
1.605,9
|
1.091,7
|
1997 - * Januari sampai November ( persiapan)
Sumber : Philippines Fertilizers and Pesticide Authority
Meskipun persaingan ketat di antara pesaing, biaya pupuk untuk petani relatif tinggi. Hal ini disebabkan tingginya biaya distribusi sebagai akibat dari faktor-faktor berikut:
• Biaya tinggi transportasi dan penanganan akibat infrastruktur pedesaan rendah dan layanan pelabuhan tidak efisien, dan
• Pembelian kecil petani kecil yang sebagian besar tidak terorganisir dan tersebar luas di pedesaan.
Selama dekade terakhir, penggunaan pupuk organik telah meningkat secara dramatis. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk:
• Kesuburan tanah hilang karena penggunaan pupuk kimia terus-menerus;
• Meningkatnya penggunaan produk oleh-untuk pembuatan pupuk organik, dan
• Kesadaran meningkat dari "fertilizations seimbang," yang menekankan penggunaan mikro-nutrisi.
Pasar utama untuk pupuk di Filipina adalah beras, jagung, tebu, sayuran, pisang Cavendish, dan nanas.
Menurut Otoritas Filipina dan Pupuk Pestisida (FPA), ada sekitar 100 importir terdaftar dan 72 manufaktur pada tahun 1997. Diantara pesaing kunci dalam bisnis pupuk kimia adalah:
• Fosfat Pupuk Filipina Corporation,
• Atlas Pupuk Corporation,
• Soiltech Produk Pertanian Corporation, dan
• Farmix Pupuk Corporation.
Perlindungan Produk Tanaman
Produk perlindungan tanaman termasuk insektisida, dan herbisida. Hama dan penyakit yang tidak dapat dihindari untuk hidup unit produksi. Sementara kultivar asli mungkin telah mengembangkan beberapa perlawanan kepada mereka, penghasilan-tinggi hibrida yang mudah rentan. Tanpa perlindungan tanaman, hasil pertanian akan dikurangi secara signifikan dan, karenanya, keuntungan pertanian akan menurun juga. Industri ini didominasi oleh merek asing, yang dijual oleh salah satu anak perusahaan multinasional atau agen mereka. Pada tahun 1997, total perdagangan ini dan indeks penjualan diperkirakan telah mencapai P4.6 miliar (tabel 4).
Padi, pisang Cavendish, mangga, dan sayuran adalah pengguna utama dari pestisida. Sekitar tiga juta hektar ditanam padi setiap tahun dan sekitar 8.000 hektar telah ditanami pisang Cavendish. Di antara pengguna sayuran utama seperti bawang, kubis, dan asparagus.
Tabel 4. Distribusi dari penjualan produk perlindungan tanaman
Tanaman
|
Bagian (%)
|
Padi
Pisang Cavendish
Mangga
Sayur – sayuran
Jagung
Nanas
Tembakau
Lain – lain
|
44
19
12
12
3
3
2
5
|
Jumlah nilai (persediaan dan pemasukan penjualan)
|
4.600 juta
|
Sumber: crop protection society of the Philippines
Serangga, gulma, dan jamur adalah hama umum bagi petani untuk dijaga. Pada tahun 1997, insektisida menyumbang 45 persen dari total penjualan produk-produk perlindungan tanaman; herbisida, 22 persen, dan fungisida, 17 persen (tabel 5).
Tabel 5. Tipe pemasaran produk perlindungan tanaman, 1997
Tipe
|
Bagian
|
Insektisida
Herbisida
Fungisida
Molluskasida
Nematosida
Lain – lain
|
45
22
17
9
4
3
|
Jumlah
|
100
|
Para pemegang kunci dalam industri perlindungan tanaman produk Bayer Filipina, Novartis, Rhone-Poulenc, Agrevo, dan Jardine. Kelima perusahaan menyumbang tiga-perempat dari total penjualan industri pada tahun 1997 (Tabel 6).
Tabel 6. Pemegang kunci dalam perlindungan tanaman, 1997
Perusahaan
|
Bagian penjualan (%)
|
Bayer Filipina
Novartis
Rhone-Poulenc
Agrevo
Jardine
Lain – lain
|
21
15
15
11
11
24
|
Jumlah
|
100
|
Produk perlindungan tanaman yang dipasarkan baik melalui sistem pemasok wholesalers-dealer/retailer tradisional, atau melalui penjualan langsung oleh pemasok atau grosir untuk pembeli besar. Di pedesaan, ada banyak dealer yang memasarkan berbagai masukan seperti pupuk, benih dan hewan produk yang sehat. Pada dasarnya ada beberapa pemegang di industri pisang, sehingga, mereka memiliki kekuatan penawaran yang kuat dengan para pemasok.
Penggunaan produk perlindungan tanaman harus dikalibrasi. Selama beberapa tahun terakhir, telah ada peningkatan kekhawatiran mengenai efek dari bahan kimia pertanian terhadap lingkungan, khususnya pada tanah dan air, yang dipengaruhi pasokan ikan, antara lain, pengenalan manajemen hama terpadu (PHT) adalah langkah dalam arah yang tepat. PHT menekankan bahwa ada serangga bermanfaat dan merusak, maka penerapan bahan kimia pertanian yang terkekang dihindari, dilakukan hanya jika populasi serangga yang berbahaya telah mencapai ambang batas. PHT juga merupakan suatu biaya-efektif sebagai resiko dalam kelebihan-aplikasi yang harus dihindari.
Dua pembangunan yang telah sangat bermanfaat bagi produksi tanaman adalah penggunaan ramah lingkungan bio-pestisida dan munculnya bioteknologi (BT). Yang pertama menggunakan predator alami untuk mengendalikan hama, sedangkan yang kedua menggunakan teknologi DNA untuk mengembangkan benih tahan hama dan produktif. BT juga dapat meningkatkan kehidupan rak tanaman, sehingga meningkatkan pemasarannya.
Mesin dan Peralatan Pertanian
Umumnya mesin pertanian termasuk traktor roda dua atau tangan, empat roda traktor, perontok padi, shellers jagung, dan pompa. Traktor tangan yang populer dalam persiapan lahan. Namun, penggunaan caraboa tetap meluas di kalangan petani kecil. Pemasaran untuk mesin pertanian ini sangat dipengaruhi oleh profitabilitas pertanian karena ini adalah produk yang memerlukan investasi lump-sum dan pembelian yang dapat ditunda. Oleh karena itu, penjualan traktor tangan dan empat roda telah menurun selama dekade terakhir. Selain itu, depresiasi peso juga secara dramatis meningkatkan biaya mesin-mesin impor. Selain itu, munculnya UU Reformasi Agraria Komprehensif pada tahun 1998 menyebabkan rak investasi oleh media-besaran untuk peternakan besar. Tabel 7 menunjukkan penjualan mesin pertanian di negara 1995-1997.
Tabel 7. Penjualan mesin – mesin pertanian, 1995-1997,
Tipe
|
1995
|
1996
|
1997
|
Mesin traktor roda empat silinder tunggal
Bensin
Disel
Kemudi bertenaga mesin
Pompa
Mesin pengirik beras
Penggiling padi
|
146
77.032
15.789
456
6.013
317
373
|
247
92.073
15.604
1.812
7.595
504
163
|
179
98.168
14.876
1.556
5.041
431
133
|
Sumber : AMMADA
Sebagian besar mesin-mesin pertanian, terutama traktor, dan komponennya masih impor. Baik diimpor sepenuhnya dirakit (merek baru atau kedua tangan) atau dirakit secara lokal. Mesin pengirik beras dan shellers jagung diproduksi oleh produsen kecil dan menengah di negara itu.
Para pemegang kunci dalam mesin pertanian Filipina dan industri peralatan adalah:
• Abomar Corporation;
• Alpha Mesin Dan Teknik Corp;
• Belmont Agricorp;
• G.A. Manufacturing Co, Inc;
• Honda Filipina, Inc;
• Jardin Agchem;
• Kato Internasional;
• Mesin Kubota phils Agro-industri, Inc.;
• Kawasaki Motors (Filipi), Inc;
• Perusahaan distribusi M dan W
• Marsson industri Corp
• Pasar pengembang
• Sime Darby
• Seacorn, Inc
• Perusahaan Solanda
• Perusahaan perdagangan Super;
• Perdagangan Tramat, Inc
Sehubungan dengan peralatan pertanian, penyemprot adalah yang paling umum.
Ada juga investasi dalam rumah kaca, peralatan kultur jaringan, jaring, dan struktur lainnya untuk pertanian anggrek.
Irigasi dan Drainase
Air adalah elemen penting dalam produksi tanaman. Air hujan memiliki keterbatasan karena, hanya sebagian untuk variasi dalam pola curah hujan. Di sisi lain, irigasi memiliki beberapa keuntungan. Pertama, meningkatkan penggunaan lahan karena memungkinkan penanaman saat musim kemarau. Kedua, meningkatkan produktivitas pertanian. Ketiga, ia menyediakan sebuah jalan untuk diversifikasi tanaman. Dalam kebanyakan kasus, irigasi harus disertai oleh fasilitas drainase atau yang lain karena akan ada penyumbatan air, yang merugikan tanaman.
Pada pertengahan tahun 1998, menurut Departemen Pertanian (DA), ada sekitar 1,4 juta ha lahan irigasi di negeri ini (tabel 8), lebih dari 50 persen yang ditanami padi. Sebagian besarnya hilang dari sistem gravitasi sungai, diikuti oleh jenis reservoir. Yang terakhir ini meliputi irigasi sistem sungai Maggat di Isabela, Pampanga Hulu Sungai Sistem irigasi Nueva Ecija, dan sistem irigasi Angat-Maasim sungai di Bulacan. Menurut laporan pejabat, ada lebih dari 180.000 ha di bawah irigasi swasta, yang sebagian besar merupakan sistem pompa.
Tabel 8. Status irigasi di tahun 1996.
Tipe
|
Angka
|
Area (ha)
|
Nasional
Komunal
Pribadi
|
171
4.780
4.236
|
651.812
480.727
180.909
|
Jumlah
|
9.187
|
1.313.448
|
Sumber : administrasi irigasi nasional
Teknologi irigasi modern, seperti tetes dan penyiraman irigasi, juga digunakan di Filipina tetapi hanya sedikit dan jauh antaranya. Banyak daerah yang ditanami pisang Cavendish, yang diekspor, menggunakan irigasi tetes. Di bawah Program D.A., sekarang ada daerah yang cukup besar memiliki tanaman bernilai tinggi di bawah tabung sumur dangkal.
Ternak
Ikhtisar
Budidaya ternak menyumbang sekitar 16 persen dari keseluruhan produksi pertanian. Jika senilai sekitar P84 miliar pada tahun 1997, atau sekitar US $ 3 miliar pada kurs yang berlaku. Subsektor peternakan terdiri dari pengembangbiakan babi, sapi, kerbau, dan kambing. Babi mencapai sekitar 80 persen dari total output. Prospek pasar untuk industri ini cerah. Orang Filipina rata-rata hanya mengkonsumsi sekitar 20 kg / orang / tahun. Dari jumlah tersebut, sekitar 12 kg daging babi, 6 kg ayam, dan 3 kg sapi, semua dalam kerangka yang setara.
Pada tahun 1997, industri populasi ternak itu terdiri dari sekitar 9,8 juta kepala babi, 2,26 juta ekor sapi, dan tiga juta kepala kerbau. Pertanian ternak, kecuali sapi, sebagian besar merupakan operasi kecil atau halaman belakang. Pada tahun 1997, produksi ternak (dalam liveweight) adalah sebagai berikut: babi, 1.358.000 ton; sapi, 251.000 ton, kerbau, 106.000 ton, dan kambing, 70.000 ton.
Input Pasokan Ternak
Bagian ini akan fokus pada dua produk: babi (babi ternak) dan sapi. Diantaranya, menjelaskan hampir 90 persen dari seluruh sektor (Gambar 11)
Babi
Input untuk produksi babi meliputi:
• Berkembang-biak
• Makanan
• produk kesehatan hewan, dan
• struktur dan peralatan Pertanian.
Perkembangbiakan. Pengembangan babi adalah produk dari sistem perkembangbiakan yang cukup canggih yang dikembangkan di negara-negara lain. Sebagian besar babi di Filipina adalah keturunan dari berbagai keturunan asing seperti Duroc, Landrace, dan Yorkshire. Ada beberapa peternakan yang mengimpor induk saham besar (GGP) dan / atau induk (GP) saham dari luar negeri (misalnya, Belanda, Inggris, Irlandia, Amerika Serikat). GGP memproduksi GP yang mana pada gilirannya, menghasilkan parent stock (PS) atau menabur. PS menghasilkan babi untuk penggemukan. Kebanyakan pertanian di Filipina komersial dengan menggunakan operasi tabur-kembang, yaitu, mereka mempertahankan dengan menunjukkan bahwa akan menghasilkan anak-anak babi untuk penggemukan. Halaman belakang peternakan babi yang kecil didapatkannya dari peternakan komersial atau dari sumber-sumber lokal. Peternakan membutuhkan investasi tinggi. Daftar tabel 9 menunjukkan beberapa peternakan babi di Filipina.
Tabel 9. Peternakan beberapa jenis babi di Filipina
Perusahaan
|
Jenis/bren
|
Console Farms
Luz Farms
Hypor Philippines
Jorgenson
Pig improvement company
Seghers Philippines
Surico
|
Mixed
Babcock
Hypor
New dalland
PIC
Seghers
New dalland
|
Pemilihan jenis adalah penting. Jenis yang baik memberikan kinerja produksi yang baik dalam hal peningkatan berat badan harian, rasio konversi pakan, dan lemak-lemak rasio daging. Teknik pemuliaan baru seperti transplantasi embrio dan inseminasi buatan telah menyebabkan hewan yang lebih baik dan lebih baik lagi. Gelombang masa depan adalah kloning. Produk pengkloning hewan dengan kualitasnya identik dengan orang tua mereka. Sudah ada terobosan yang telah dilakukan pada domba (e., "Dolly") di Inggris dan sapi di Jepang.
Pakan . Perhitungan pakan untuk saat ini sampai 80 persen dari biaya produksi. Baik di pertanian penggunaaan babi sekitar 3,5-4 kg untuk setiap kg makanan diperoleh oleh babi. Bahan pakan adalah campuran dari banyak produk, terutama jagung, bungkil kedelai, kedelai lemak penuh (FFS), tepung ikan, dedak beras, gandum pollard dan pengganti makanan lainnya. Proporsi masing-masing akan tergantung pada ketersediaan, harga dan tahap pertumbuhan hewan. Dapat dalam bentuk pil, bubur, atau remuk.
Babi adalah pengguna utama bahan pakan, diikuti oleh ayam broiler. Produsen babi memiliki berbagai praktik pembelian pakan. Pertanian besar biasanya mencampurkan pakan mereka sendiri dari bahan-bahan dan zat adiktif . Banyak dari golongan menengah keatas membeli pakan pra-campuran, sementara golongan kecil berusaha menggabungkan berbagai praktek, termasuk penggunaan potongan makanan dan biomassa tanaman lainnya.
Sistem pemasaran untuk pakan lebih mirip dengan banyaknya input peternakan. Ada produsen, grosir, dan pengecer. Grosir dan pengecer juga menjual pakan ayam, produk kesehatan hewan, dan input lainnya. Ada beberapa outlet yang menjual pakan saja.
industri penggilingan pakan di Filipina sudah mapan. Sejumlah hal yang dimiliki olehnya disebut "integrator," karena perusahaan yang terlibat dalam kontrak pembibitan dan pertumbuhan ayam. Selain dari perusahaan besar yang diselenggarakan di bawah asosiasi pabrik pakan Filipina (PAFMIL), ada banyak perusahaan independen tersebar di seluruh negeri. Berikut adalah beberapa pabrik pakan utama di negara ini:
• San Miguel Makanan B-Meg Divisi,
• Makanan Corp Swift
• Purefoods Corp
• Vitarich Corp
• Universal Robina Corp
• Purina Filipina,
• Cj Filipina
• Armor Feed
• Pakan Lincoma Mills
• Perusahaan Julu
• Selecta Feed, dan
• Superfeeds Corp
Pemasaran pakan pada dasarnya sama seperti input pertanian. Industri ini sangat kompetitif dan margin perdagangan yang tipis. Perbedaan harga timbul dari diferensiasi produk "kreatif" dan kualitas produk. Ada produsen, grosir, dan pengecer. Besar jumlah peternakan atau massal pembeli langsung dari sumber grosir.
Produk Kesehatan Hewan. Produk kesehatan hewan termasuk biologi, farmasi, dan pakan adiktif. Perkiraan menunjukkan bahwa babi idealnya membutuhkan sekitar US $ 3 per kepala. Menurut para ahli, dengan mudah ada 100 pemegang di pasar, yang membuat industri yang sangat kompetitif. Para pemain utama di negara ini adalah milik Filipina Asosiasi Obat Hewan, yang memiliki setidaknya 50 anggota. Sebagian besar produk kesehatan hewan atau bahan masih impor. Di antara merek mapan adalah mereka yang dari perusahaan-perusahaan multinasional.
Pemasaran produk-produk kesehatan hewan mirip dengan input pertanian lainnya. Para pemasok menjual ke grosir, yang, pada gilirannya, menjual ke pengecer. Grosir dan pengecer yang hanya menjual produk kesehatan hewan sedikit. Kebanyakan penjual barang-barang lain seperti pakan dan bahkan biji. pembeli massal langsung ke sumber grosir.
Pada tahun 1996, total perdagangan dan indeks penjualan anggota Asosiasi Obat Hewan Filipina sebesar P2.4 miliar. Menurut perkiraan, ini terdiri dari sekitar 70 persen dari total penjualan. Dari jumlah ini, daya tahan tubuh /pakan aditif menyumbang sebagian besar (40%), diikuti oleh babi dan hewan lain secara biologis (14%), biological unggas, (13%) persiapan larut (12%), dan suntikan (11%). Persediaan air untuk air minum, produk lain-lain, dan persiapan lisan menyumbang 11 persen sisanya (tabel 10).
Tabel 10. Penjualan hasil dagang dan pemasukan produk kesehatan hewan berdasarkan tipenya, 1996.
Produk
|
Kalkulasi bagian (%)
|
Pakan adiktif
Babi dan biological lainnya
Biological unggas
Preparat larutan
Suntikan
Persedian air untuk air minum
Produk lain
Persiapan lisan
|
40
14
13
12
11
5
4
2
|
Jumlah
|
100
|
Pembeli, Novartis, Inphilco, JM Mendoza, dan Dunia Ketiga Ekspor-Impor adalah salah satu pemegang utama dalam industri produk kesehatan hewan. Pasar sangat terkonsentrasi karena setengah dari itu berada hanya di tangan empat perusahaan (tabel 11). Menurut Asosiasi Obat Hewan Filipina, beberapa pemegang kunci dalam industri kesehatan hewan adalah:
• Pembeli Filipina
• Novartis
• Inphilco
• Perusahaan JM Mendoza
• Dunia Ketiga Ekspor-Impor
• Rodel Kesehatan Hewan
• Agri-Spesialis, Inc
• Agri-Bio Filipina, Inc
• Verto corp.
• Produk Cordline Hewan
• Pfizer, inc
• Univet Produk Pertanian
• Rhone-Poulenc (Prancis)
Tabel 11.
Mesin pertanian. Persyaratan mesin pertanian dari bisnis babi komersial cukup beragam, termasuk peralatan makan seperti pabrik palu dan mixer, server air, dan peralatan laboratorium. semuanya bersumber baik dari impor langsung, perakit lokal, atau pemasok indeks lainnya.
Bangunan dan Struktur. Babi membutuhkan desain bangunan dan spesifikasi sesuai dengan tahap pertumbuhan babi. Struktur seperti termasuk menabur, pemberian pakan, dan daerah tumbuh-keluar; ventilasi sistem, sistem air; sistem pembuangan limbah, dan limbah tanaman. Berdasarkan rencana pembangunan yang spesifik, kontraktor lokal mungkin tersedia di area proyek, sementara yang lain bersumber dari perakit dan indeks pemasok.
Sapi
Industri sapi menyumbang sekitar 16 persen dari sektor peternakan. Pada tahun 1997, nilai produksi sapi mencapai P11.5 miliar di lahan pertanian. Prospek untuk permintaan daging sapi mempunyai dua alasan utama: konsumsi rendah per kapita dan pertumbuhan yang cepat dari bisnis fastfood. Total populasi sapi pada tahun 1997 adalah 2,26 juta, yang telah dipatok selama bertahun-tahun karena penurunan dari peternakan bisnis. Pasokan ternak untuk penggemukan semakin disediakan oleh pengumpan impor ternak dari Australia. Pada tahun 1997, 253.215 kepala didatangkan oleh feedlots ternak.
Input utama dari feedlots ternak meliputi (Gambar 12):
• Pemberi pakan Sapi
• serat dan hijauan
• Pakan konsentrat
• produk kesehatan hewan
• Mesin pertanian
• Bangunan dan struktur.
Gambar 12
Pemberi pakan Sapi. Penyediaan pakan di Filipina berasal dari dua sumber: peternak sapi dan impor. Peternakan sapi telah semakin menjadi bisnis yang menantang karena banyak faktor yang tidak menguntungkan seperti kurangnya keamanan kepemilikan sewa di padang rumput, tanah padang rumput jongkok, dan perdamaian dan ketertiban. Pemuliaan sedang kurang dilakukan sekarang. Sementara itu, impor ternak dari Australia telah secara dramatis meningkat sejak awal 1990-an dengan munculnya liberalisasi perdagangan. Pada bulan Februari 1998, bea masuk pada impor ternak hidup dikurangi menjadi hanya tiga persen, terlepas dari berat badan ternak. Tabel 12 menunjukkan volume dan nilai impor sapi pada tahun 1997.
Tabel 12
Impor pakan tidak teratur. Operator fatterning besar dapat mengimpor sendiri. Mereka mengirim milik sendiri "ternak selektor" ke Australia. Umumnya, bagaimanapun, impor konsolidasi haruslah sesuai dengan 1.200-kepala perahu dari "all-in, habis-habisan" metode produksi, dan peralatan operasi mereka terhadap permintaan pasar. Impor sapi biasanya dibayar melalui surat kredit situs online(L / C). Sehingga importir sapi memiliki akses ke saluran kredit enam bulan.
Biasanya sapi digemukkan selama periode beberapa bulan untuk dijual. Sebagian besar feedlots di kapal Mindanao, ternak hidup ke Manila. Namun, dengan tugas yang lebih rendah dari impor sapi mulai pada tahun 1998, periode penggemukan akan tergantung pada permintaan pasar dan harga liveweight.
Serat dan hijauan. Serat dan hijauan terdiri dari sebagian besar ransum ternak. Banyak feedlots membeli serat dari petani, sementara beberapa tumbuh sendiri dalam skala terbatas. Serat meliputi puncak tebu, rumput Napier, dan tanaman jagung. Yang paling umum adalah serat jagung tanaman biomassa, yang bisa berupa pakan segar atau disimpan untuk silase. Petani bisa panen sekitar 35-45 t / ha selama 70 hari. Sebagai sumber masukan kunci, penting bahwa pasokan tidak terlalu jauh dari penggemukan sapi.
Pakan konsentrat. Pakan konsentrat umumnya baik diimpor atau dicampur secara lokal oleh pemasok. Pakan konsentrat memberikan vitamin dan mineral. Feedlots operator dapat membeli pakan konsentrat melalui impor langsung, indent pengaturan, atau dari distributor.
Produk Kesehatan Hewan. Seperti dalam industri babi, produk kesehatan hewan terdiri dari biologi, farmasi, dan pakan aditif. Sistem pemasaran input umumnya mirip dengan babi. Mungkin satu perbedaan utama adalah menggunakan feedlots 'peningkatan hormon pertumbuhan. Ada pernyataan bahwa itu adalah cara yang efektif untuk meningkatkan berat badan harian.
Mesin pertanian dan struktur. Mesin dan peralatan pertanian di feedlots termasuk air peralatan pasokan, traktor untuk pembuangan kotoran, dan timbangan. Ini dibeli dari pemasok dan distributor, atau diimpor di bawah pengaturan indentasi. Struktur adalah bangunan yang cukup sederhana dan terbuka.
Daging unggas
Ikhtisar
Industri unggas di Filipina terdiri dari daging ayam, telur ayam, daging bebek, dan telur bebek. Pada tahun 1997, industri memproduksi sekitar P61 miliar (US $ 2 milyar) pada output pada lahan pertanian. Daging ayam menyumbang 75 persen dari output, diikuti dengan telur ayam sekitar 17 persen. Prospek yang baik dari industri, khususnya industri daging ayam, disebabkan oleh dua faktor: 1) konsumsi ayam rendah per kapita, dan 2) pertumbuhan yang cepat dari bisnis fastfood, terutama garis ayam.
Sistem Input
Industri ayam memiliki jenis yang sama dengan input industri babi (Gambar 13):
• Berkembang-biak
• Feed
• produk kesehatan hewan
• mesin dan struktur pertanian
Berdasarkan perjanjian kontrak tumbuh, perusahaan pasokan hari-tua anak ayam (DOC) dan menyediakan pakan, vaksin, dan pelayanan teknis. Petani menyediakan perumahan, tenaga kerja, obat-obatan, peralatan, dan utilitas.
Perkembangbiakan. DOC digunakan oleh petani yang mengontrak grower untuk sebuah integrator unggas yang membutuhkan "waktu yang lama". Integrator unggas (Tabel 13) - pakan San Miguel, Makanan cepat saji, Vitarich, dan Purefoods - impor
figure 13.
induk (GP) saham berasal dari luar negeri. Sumber yang termasuk Arbor Acres (AS) untuk San Miguel makanan; Peterson (USA) dan Burung (Prancis) untuk Swifts; Starbro (AS) untuk Universitas Robina, dan Cobb Vantress (AS) untuk Vitarich. Para dokter menghasilkan parent stock (PS) yang mendistribusikan ke peternak integrator kontrak. Yang terakhir yaitu mendistribusikan anak ayam yang mulai bertelur dalam 20 minggu. Dengan perampingan dari kelebihan usaha unggas berikut pada tahun 1996 dan 1997, beberapa integrator telah bergeser untuk memberikan kontrak peternak DOC. Mereka mengambil 26 minggu sebelum mulai bertelur. Telur dipanen dikumpulkan oleh integrator dan dibawa ke tempat penetasan baik milik perusahaan atau kontrak.
tabel 13
Telur yang yang akan digunakan dijemput oleh integrator untuk menetas (21 hari) pada tempat penetasan kontrak. DOC betina dijual ke peternakan lapisan, sedangkan DOC jantan dibawa ke petani yang telah membelinya. Dalam 38-42 hari, hasilnya dipanen dan dijemput oleh integrator dan dibawa ke tanaman ganti milik perusahaan atau kontrak.
Pakan. Pakan yang diberikan oleh integrator mengikuti persyaratan standar mereka. Pakan pra-campuran yang dikirim ke petani kontrak secara periodik. Ada imbalan dan hukuman yang didasarkan pada rasio konversi pakan, mortalitas, dan liveweights panen.
Produk Kesehatan Hewan. Setelah perjanjian kontrak tumbuh, petani akan memberikan persyaratan kesehatan hewan, kecuali vaksin sebagai vaksinasi dilakukan oleh integrator. Produk kesehatan hewan dibeli dari grosir atau pengecer pasokan pertanian.
Mesin pertanian. Perumahan dan fasilitas lainnya dari budidaya daging unggas termasuk peralatan pengirik dan peralatan pakan serta ventilator dan pompa air, untuk beberapa diantaranya. Ini bersumber dari importir, grosir lokal, atau perakit.
Ringkasan
Bab ini telah menunjukkan bahwa input merupakan faktor penting dalam mencapai produktivitas pertanian, khususnya, dan produk / industri daya saing, pada umumnya. Efisiensi transformasi input akan menentukan biaya unit dan kualitas produk. Di antara pertimbangan utama adalah kuantitas dan kualitas input, waktu, dan efektivitas aplikasi, biaya input, dan kombinasi dari input. Bagaimana untuk menggabungkan masukan-masukan secara efektif dan efisien adalah peran primordial atau pengusaha agribisnis / manajer. Akhir bab dengan situationer pada subsistem masukan di Filipina.
Pertanyaan Diskusi
1. Faktor apa yang harus seorang manajer agribisnis pertimbangkan dalam manajemen input? faktor-faktor terkait dengan masalah daya saing.
2. Pikirkan produk agribisnis berbasis di wilayah Anda. Apa input yang digunakan untuk produk ini? apa hubungan masalah dengan input dan bagaimana masalah ini mempengaruhi produksi dan pemasaran produk? Bagaimana Anda mengusulkan untuk mengatasi masalah tersebut?